mesin pencari

Custom Search

klik sini

Sunday, July 10, 2011

Efisiensi efektifitas kerja

Selama ini kebanyakan orang hanya memiliki produktivitas 25% dari produktivitas maksimum yang bisa diraih. Artinya kita menyia-nyiakan produktivitas hidup kita sampai 75% dalam hidup kita selama ini. Bahwa angka 80-20 itu diambil dari data statistik yang berlaku terus menerus. Artinya diambil dari data empiris (kenyataan), bukan teori. Mungkin… Anda tidak bisa benar-benar mencapai 400%, bagaimana jika setengah saja, 200%? Bukankah sudah bagus?.

Masalah utama dari prinsip ini, kita kerap tidak menyadarinya (atau meremehkannya). Selama ini kita cenderung terfokus ke bagian yang 20% itu. Prinsip ini juga yang mengingatkan saya kepada kehidupan. Sadarkah kita bahwa 80% kehidupan kita sehari-hari itu sebenarnya penuh dengan hal-hal baik, sementara 20% sisanya tidak

Contoh:


  • jika dalam satu hari kita melayani 4 konsumen yang ramah dan 1 konsumen yang menyebalkan bukankah saat makan malam kita cenderung membahas yang 1 orang itu?
    Terlalu banyak waktu, energi, pikiran, dan pembicaraan kita curahkan untuk mengurusi hal-hal kecil yang hanya 20% itu. Sementara itu hal-hal yang sebenarnya lebih besar kita abaikan. Nah, pesan yang ingin saya sampaikan di sini adalah : Setiap kali anda merasa gelisah, cobalah pikirkan ulang apakah masalah itu benar-benar pantas mendapatkan kekhawatiran anda? Apakah benar masalah itu bernilai 80% dari waktu anda? Apakah kita membesar-besarkan masalah?
    Lucunya, di dalam kebanyakan kasus yang pernah saya alami (memang tidak semuanya) ternyata pandangan saya berlebihan. Kita suka membuat masalah kecil kelihatan besar.
    Sekarang coba pikirkan ada orang yang lupa mematikan televisi. Atau pikirkanlah seseorang yang menumpahkan nasi di dapur. Semakin lama dan semakin dalam kita pikirkan, sesuatu itu semakin kelihatan penting. Padahal sebenarnya nggak penting!
    Dengan menghindari pikiran hal-hal buruk (yang sebenarnya hanya bagian kecil kehidupan), kita bisa mengurangi stress. Mulai sekarang pikirkanlah hal-hal yang baik. Jadikan hal-hal baik sebagai bahan pembicaraan, syukuri apa yang anda miliki, dan jangan biarkan masalah 20% itu mengusik hal-hal baik yang 80% dari hidup anda. Oke?
  • Pernah gak agan berpikir banyak orang yang punya motor baru, ada scrath/gores dikit langsung bingung gimana cara nutupinnya, beli stiker (buat mobil, udah bingung ganti cat ato bawa kebengkel biar mulus 100%), bukankah semisal kalo scrath 10% yang 90% masih mulus? lalu kenapa kita harus disibukkan bahkan mengeluarkan banyak uang untuk hal itu?
    bayangkan berapa duit dan waktu yang terbuang buat hal ga begitu penting yang seharusnya bisa kita pake untuk bantu orang/amal (duitnya) atau hal2 yang lebih penting (waktunya)
  • saat dalam sehari ane menerima servisan 6 laptop sekaligus ane akan kerjain yang bisa secepatnya diselesaikan, yang sekiranya sulit ane akan langsung serahin ke bagian pusat servis, sebab kalo dalam satu hari ane cuma fokus sama satu laptop yang lama pengerjaanya cuma karena rasa penasaran ato memenuhi rasa kepuasan bisa ngerjain semuanya seratus persen, yang laen akan terbengkalai.apakah Bos akan melihat kuantiti kerja kita bukan kualitas? menyelesaikan 5 laptop sehari masih lebih bagus daripada menumpuk 2-5 laptop laennya gara2 fokus ke 1 laptop.

No comments:

Post a Comment

klik ini

Entri Populer seminggu